Jenis Kain Songket Palembang, Minangkabau Indonesia

Jenis Kain Songket Palembang, Minangkabau Indonesia, Indonesia memiliki kain tradisional yang bermacam-macam dengan motif, corak, dan ciri khas yang berbeda beda. Selain batik, Indonesia juga memiliki kain trasional yang berupa kain tenun yang di kenal dengan nama songket. Nah, untuk anda yang belum pernah mendengar nama kain songket atau sebagian dari anda sudah tau namun anda belum mengenal jenis dan motif songket , kami disini akan menjelaskannya kepada anda.

Kain Songket Palembang adalah jenis kain tenunan tradisional  Minangkabau di Indonesia. Songket digolongkan dalam keluarga tenunan brokat. Songket ditenun dengan tangan dengan benang emas dan perak dan pada umumnya dikenakan pada acara-acara resmi. Benang logam metalik yang tertenun berlatar kain menimbulkan efek kemilau 

Menurut bahasa Palembang songket berasal dari kata disongsong dan di-teket. Kata “teket” dalam bahasa Palembang artinya sulam. Kata tersebut merujuk pada proses penenunan dengan memasukkan benang dan peralatan lainnya ke Lungsin dengan cara disongsong. Pembuatan kain songketpada dasarnya dilakukan dengan cara disongsong dan disulam. Pendapat lain mengatakan Songket Palembang berasal dari kata songko, yaitu kain penutup kepala yang dihias dengan benang emas.

Kata “songket” dianggap berasal dari kata tusuk dan cukit yang diakronimkan menjadi sukit, kemudian berubah menjadi sungki, dan akhirnya menjadi songket. Istilah songket mulai ada sejak awal abad ke-19, sebelumnya masyarakat menyebut songket dengan istilah kain sewet yang terbuat dari benang emas.

Jenis kain songket Palembang, Minangkabau Indonesia antara lain :

  • Lepus,

motif songket Palembang yang anyaman dan corak benang emasnya hampir menutupi seluruh bagian dari songket tersebut. Hiasan emasnya menyebar rata ke seluruh permukaan kain, hiasan pada kembang tengah selalu dipenuhi dengan benang emas. Songket lepus memiliki tiga jenis yaitu lepus berekam, lepus berantai, dan lepus penuh. Perbedaan dari ketiga jenis tersebut terdapat pada benang yang digunakan dan keragaman motif.

Kain songket lepus adalah kain songket pertama yang ada di Palembang. Kain songket lepus mempunyai keindahan tersendiri, yaitu keindahan motifnya terdapat pada sebaran benang emas yang merata yang hampir memenuhi seluruh permukaan kain. Karna lepus artinya menutupi, sehingga motifnya menyeluruh.

  • Tabor,

motif kain songket tabor ini berbeda dengan kain songket lepus, songket tebur motifnya menyebar merata dengan kembang pendek-pendek. Namun pada umumnya motif kain songket tabor ini adalah bunga, bintang, dan lain-lain.

  • Limar,

kain songket limar berasal dari benang sutera warna-warni yang disebut juga berlimar-limar. Benang sutera Limar dibuat dari aneka warna, yaitu merah, hijau, biru, ungu, hitam, kuning, dan oranye. Warna kain songket Limar yang tidak terlalu menyala, merupakan warna kombinasi yang cenderung gelap. Di masa lampau, teknis ragam hias Songket Limar menggunakan bahan benang sutera (gebeng) sebagai Lungsin, dan motifnya dibuat dengan cara dicucup dan dicolet dengan aneka warna atau berlimar. Benang motif limar itu masuk dari sisi kanan dan kiri seperti pakam. Cara menenun Limar pun tergolong rumit, karena motif ditentukan sambil menenun dan dijaga agar benang warna tidak putus karena dapat merusak motif.

  • Rumpak

Kain songket rumpak ini merupakan kain laki-laki yang digunakan ketika mereka menjadi pengantin. Songket Rumpak tidak mengalami perkembangan pesat karena umumnya pengguna kain ini adalah laki-laki yang berasal dari kalangan pembesar dan priyayi Palembang. 

Itulah beberapa jenis kain dan motif songket Palembang yang bisa kita pelajari dan kita kenal. Semoga penjelasan mengenai kain songket Palembang di atas bisa bermanfaat untuk anda.