Kalibre Flagship Store Bandung
Alamat :
Jalan Cihampelas No.4 Pasir Kaliki Cicendo, Tamansari, Kec. Bandung Wetan, Kota Bandung, Jawa Barat 40171
Jam Buka :
Senin – Jumat (09.00–21.00)
Sabtu (09.00–21.00)
Minggu (09.00–21.00)
Social Media :
https://www.instagram.com/kalibre.cihampelas
https://www.instagram.com/iamkalibre
Website :
www.iamkalibre.com
grosir tas ransel berbagai merk terbaru murah. Kamu pusat grosir tas ransel termurah, terlengkap dan terbaru. Harga termurah langsung dari pabrik dan cocok untuk dijual lagi. Bagi kaum wanita mendengar nama brand berbagai merk ini mungkin sudah tidak asing lagi. Tas berbagai merk ini memang menjadi primadona masyarakat khususnya pada kaum wanita. Karna dengan memakai tas berbagai merk ini orang yang memakai akan terlihat sangat elegan, modis dan stylish. Bagaimana tidak? tas berbagai merk ini adalah salah satu tas kulit import yang sudah sangat terkenal dan kualitasnya juga tidak mengecewakan, sehingga tas ini sering di buru para kaum wanita. Namun, tidak semua wanita bisa membeli tas ini, hanya wanita berkantong tebalah yang bisa membeli tas berbagai merk. Sehingga wanita-wanita yang berkantong tipis hanya bisa bermimpi untuk bisa mempunyai tas tersebut. Oleh karna itu, jika kamu termasuk dari bagian wanita berkantong tipis, berarti kamu tidak salah masuk situs. Karna disini, kamu bisa mendapatkan tas branded ini dengan harga yang murah dan barangnya tidak tiruan atau kw. Kamu bisa mendapatkan tas branded ini dengan original dan dengan harga murah, karna kita adalah distributor tas yang langsung dari pabriknya sehingga kamu bisa mendapatkan tas ini dengan harga grosir.
Sejarah Louis Vuitton
Louis Vuitton (lahir 4 Agustus 1821 – meninggal 27 Februari 1892 pada umur 70 tahun) adalah seorang perancang Perancis yang paling terkenal dengan barang-barang berbahan kulit yang dijualnya. Barang-barang tersebut dijual dengan merek yang sama dengan namanya, ‘Louis Vuitton’.
Louis Vuitton, pendiri brand Louis Vuitton seorang pria yang lahir pada 4 Agustus 1821 di Anchay, tempat tinggal para pekerja kelas bawah di Perancis Timur. Ayahnya, Xavier Vuitton adalah seorang petanid an ibunya Coronne Gaillard adalah seorang tukang giling. Ayah Louis juga merupakan seorang tukang kayu dan Louis terbiasa menggunakan perkakas milik ayahnya sejak kecil. Ibu Louis Vuitton, meninggal ketika ia berusia 10 tahun. Diketahui selanjutnya, Xavier, ayah Louis menikah lagi.
Ketika berusia 14 tahun, Louis Vuitton muda meninggalkan rumah karena lelah dengan kehidupan pedesaan dan juga lelah dengan sikap ibu tirinya yang terlalu keras. Dia mencoba peruntungannya dengan nekat pergi ke Paris yang berjarak 292 mil atau sekitar 470km dengan hanya berjalan kaki dan menghabiskan waktu 2 tahun. Disepanjang perjalanan, Louis Vuitton sesekali berhenti dan bekerja serabutan untuk menopang kehidupannya, mengingat dia tidak memiliki apa-apa. Pada tahun 1837 setibanya di Paris, dia memulai berkarir sebagai pekerja magang di bengkel pengepakan kotak dan koper ternama di kota itu. Pada jaman dulu, orang-orang kaya seringkali bepergian untuk berlibur dan menggunakan jasa pengepakan untuk barang-barang pribadi mereka yang akan dibawa untuk berlibur. Nah, profesi inilah yang ditekuni oleh Louis Vuitton yang dikenal dengan sebutan “Layetier-Emballeur-Malletier” dimana dia menangani dan mengepak barang-barang itu ke dalam kotak/koper. Profesi ini dianggap profesi yang terkenal karena dia berhubungan langsung dengan orang-orang kaya atau bangsawan dan dia menjadi salah satu orang yang ternama di bidang ini.
Nasib baik berpihak pada Louis Vuitton, pada tahun 1853 ia ditunjuk sebagai pengepak box pribadi Ratu Perancis Eugiene de Montijo, istri dari Napoleon Bonaparte. Louis Vuitton diminta oleh Ratu untuk membuatkan kotak pakaian yang indah untuk dibawa dari Istana Tuileres, Chateu de Saint-Cloud hingga ke berbagai resort di tepi laut. Posisi Louis Vuitton sebagai pembuat dan pengepak kotak pakaian pribadi milik Ratu memberinya jalan untuk memiliki klien-klien yang lebih elit dan kaya.
Tahun 1854 Vuitton menikah dengan Emelie Pariaux lalu membuka bengkel packing nya sendiri di kota Paris, dia mendirikan perusahaan pembuat koper yang kemudian menjadi sebuah dinasti tas dan koper paling laris di dunia. Karya besar Louis Vuitton tercipta ketika 1858 dia memperkenalkan koper datar dengan tepian besi dan kayu. Koper itu tidak dilapisi kulit, melainkan kanvas Trianon abu-abu yang kuat dan kedap air. Koper orisinal pertama itu langsung terkenal dan ditiru.
Louis Vuitton selalu menggembangkan idenya untuk menciptakan produk-produk yang mewah. Karena itulah menjadi nilai jual suatu merek. Untuk menghindari peniruan, George Vuitton merupakan putra dari Louis Vuitton membayangkan sebuah image yang tidak bisa terpisah dari sebuah merek Louis Vuitton. Di tahun 1896, dia menggambar bulatan berisi bunga kelopak empat warna negatif. Kemudian bintang bersudut empat warna positif dan negatif. Untuk menghormati sang ayah George menambahkan inisial LV diantara bulatan bunga dan bintang tadi. Lahirlah sebuah komposisi yang kemudian disebut monogram dan menjadi ikon Louis Vuitton.
Monogram tersebut kemudian mengilhami berbagai merek ternama di dunia dengan memakai logo sebagai motif dekoratif dan sebagai penanda identitas pada produk mereka. Tahun 1997 monogram berubah muda dan baru. Dimulai dengan memoles monogram klasik paduan ekru dan kopi menjadi monogram vernis dalam warna pastel berkilau. Langkah ini sebagai salah satu bentuk inovasi dari Louis Vuitton untuk menjaga citranya sebagai produk yang bergengsi dibenak customernya.
Dalam sejarah berdirinya Louis Vuitton ini hingga sekarang tidak pernah mengadakan sale atau obral. Ini menguatkan Louis Vuitton sebagai wujud citra investasi dan kemewahan. Perinsip mereka kemewahan bukan untuk di obral. Citra inilah yang membuat Louis Vuitton tidak pernah turun pamor dalam dunia fashion