Museum Malang Tempoe Doeloe, Di Kota Wisata Malang terdapat sebuah museum dengan nuasa malang pada masa-masa terdahulu. Bukan hanya pada jaman modern tempo dulu saja tetapi kisah-kisah tentang kerajaan di daerah malang dan bagaimana terbentuknya kota malang terdapat di dalam museum ini.
Jika nama Museum Malang Tempoe Doeloe ini masing asing di telinga Anda, maka itu adalah hal wajar mengingat tempat ini masih sangat baru atau bisa dikatakan baru dilahirkan. Dimana Museum Tempoe Doeloe ini berdiri baru tahun 2012, tanggal peresmian tempat ini adalah tanggal 22Oktober 2012
Museum ini memiliki dominasi warna jingga untuk memberikan kesan gambaran bahwa pada zaman dahulu, Kota Malang merupakan suatu danau atau laut purba dimana hingga saat ini Kota Malang memiliki keindahaan alam yang begitu banyak seoalah-olah tak ada habisnya untuk dibahas.
Terutama jika Malang dahulu adalah suatu danau, maka wajar saja jika malang juga memiliki wisata alam terutama pantai yang sangat banyak dan berjajar di Jalur Lintas Selatan (JLS). Mungkin setelah membaca perkenalan dari Museum Malang Tempoe Doeloe ini membuat Anda seolah-olah tak percaya dengan sejarah kota malang.
Saya sendiri juga terkejut, karena saya juga memiliki banyak pertanyaan untuk Kota Malang sendiri bagaimana Kota Malang bisa menjadi suatu tempat yang diberikan keanugrahan dengan keindahaan dan sumber daya alam melimpah? Mungkin semua bisa dikatakan oleh takdir.
Tapi tidak itu saja, peran manusia baik menjadi factor-faktor penting bagaimana kondisi alam khususnya di Kota Malang menjadi baik juga penting. Sehingga setiap manusia di tempat lain bisa bercermin dan membenahi diri bagaimana selayaknya memperlakukan alam agar ALLAH SWT tidak memerikan adzab pada ummatnya.
Dari kota malang inilah kita bisa belajar, dari museum malang tempoe doeloe inilah kita bisa lebih memahami akan pentingnya menjaga apa yang sudah diciptakan. Di kota inilah banyak keagungan tuhan yang bisa Anda saksikan dan menjadi pelajaran hidup
Kota Malang sendiri telah didirikan pada tahun 1914, meski banyak yang tahu sebelum resmi menjadi kota malang. Tempat ini memang sudah ditempati oleh manusia dan mungkin warga Malang mengetahui persis bagaimana peristiwa asli bagaimana terjadinya Kota Malang.
Sehingga sampai pada akhirnya seorang kurotator dari Malang bernama Dwi Cahyoni mendirikan Museum Malang Tempoe Doeloe sejak beberapa tahun sebelumnya. Sehingga pada akhirnya berdirilah sebuah museum asli dalam membahas tentang Kota Malang.
Museum yang menceritakan banyak hal terutama berdirinya malang ini juga membawa cerita tentang malang pada 1,5 juta tahun lalu sampai pada masa perang dan kemerdekaan Indonesia
Letak dari Museum Malang Tempoe Doeloe ini berada di Jalan Gajahmada atau lebih mudahnya berada di belakang Balai Kota Malang. Rute untuk menuju tempat ini bisa dilalui menggunakan kendaraan pribadi atau umum.
Jika Anda menggunakan kendaraa pribadi, maka Anda bisa langsung meluncur ke pusat Kota Malang ke arah Balai Kota Malang. Berbeda bila harus menggunakan kendaraan umum, Anda harus naik Angkutan umum dari Terminal Arjosari.
Angkutan umumnya berwarna biru dengan kode AL atau bisa jug AD nanti sesudah berangkat Anda bisa langsung minta pak supir agar diturunkan di Museum Malang Tempoe Doeloe atau ke Balai Kota Malang.
Disetiap koleksi didalam Museum Malang Tempo Doeloe ini memiliki tiket masuk untuk bisa melihat-lihatnya, disini harga tiketnya sangat terjangkau jika dibandingkan dengan apa yang akan Anda dapatkan nantinya.
Harga tiket masuknya hanya sebesar Rp.10.000,- bagi pelajar, Rp.15.000 bagi warga malang dan hanya Rp.25.000,- untuk kalangan umum seperti saya dan Anda berasal dari luar Kota Malang.
Bagaimana saya mengatakan biaya ini sangat murah? Karena disini Anda bisa diperbolehkan untuk berfoto ria bersama koleksi-koleksi Museum Malang Tempoe Doeloe yang sudah ditata sangat rapi dan menarik, dimana untuk jam buka museum berlaku pada pukul 08.00 – 17.00 WIB.
Pertama kali masuk ke museum ini Anda akan merasakan sesuatu hal layaknya masuk kedalam mesin waktu dan menyeret Anda kedalam masalalu sebuah tempat. Dari mulainya zaman purbakala dengan aneka koleksi benda purbakala sampai dengan diorama penggalian benda-benda purbakala.
Dari sekian banyaknya koleksi benda purba kala di museum ini semuanya masih diambil dari aslinya, bayangkan saja bagaimana rasanya tangan Anda menyentuh barang asli dari ribuan ribuan tahun yang lalu.
Disini Anda bisa menyentuh tembikar berusia ratusan tahun sampai dengan menikmati tangga turun menuju diaroma penggalian. Kalau tanah ini sengaja digali dengan kedalaman 4 meter dilengkapi dengan arca purbakala yang sedang digali
Setelah menikmati koleksi-koleksi benda purbakala, selanjutnya Anda akan diajak menuju zona kerajaan-kerajaan yang berada di kota malang. Sebagaimana seperti kerajaan-kerajaan kanjuruhan, Kerajaaan Kediri, Kerajaan Singosari dengan melihat patung terbuat dari lilin yang ada disini.
Penampilan dalam museum ini memiliki kesan menyeramkan layaknya benar-benar berada pada masa tersebut, tetapi tetap di kemas dengan suasana modern karena untuk memudahkan apa yang dimaksud dari setiap benda-benda disini.
Terutama benda-benda bersejarah dan menjadi saksi bisu bagaimana Malang Terbentuk ialah seperti koleksi benda berupa Prasasti, Buku-Buku Kuno (benda inilah yang paling saya sukai), alat-peralatan rumah tangga, patung ganesha, dwarapala, arca-arca, ilustrasi gua yang menggamarkan tentang tempat bertapa Ken Arok, dan masih banyak koleksi lainnya. Setidaknya, ruangan ini memberi gambaran yang cukup jelas tentang sejarah Kota Malang di masa lalu.
Tidak hanya benda-benda zaman kerajaan saja, benda-benda tersebut ada pula yang digunakan sampai pada masa perang dan kemerdekaan Indonesia. Hebatnya lagi dari tempat ini adalah Anda bisa mencoba untuk membuat tembikar dan menggunakan alat penghalus jagung.
Untuk melihat hal lain seperti periode ke-3 Museum Malang Tempo Doeloe ini Anda bisa ke lantai dua untuk melihat-lihat beragam foto-foto walikota Malang dari sejak jaman Belanda sampai pada saat ini.
Dan setelah melihat-lihat foto, Anda akan dibawa ke jaman revolusi Indonesia pada tahun 1945 – 1949 dengan gambaran diorama. Setelah itu Museum Tempoe Doeloe juga tidak ketinggalan dalam menyajikan gambaran daripada bangsa Jepang saat menduduki Negara Indonesia, sehingga nuansa terasa seperti Jepang.
Pada zaman inilah yang paling dekat dengan sejarah akan bangsa Indonesia yang telah disajikan di dalam Museum Malang Tempoe Doeloe karena di saat itulah ibu pertiwi berjuang keras untuk bisa mendapatkan pengakuan kemerdekaan.
Diorama seperti penjara besi, patung Bung Karno, ilustrasi yang menggambarkan suasana rapat KNIP yang dipimpin oleh Bung Hatta pun cukup akomodatif. Untuk Bagian terakhir adalah membahas tentang kota malang saat in
Dimana kita sudah tahu bagaimana berkebangnya kota malang, baik dari segi sumber daya alam dan sumber daya manusianya yang semakin hari semakin produktif untuk meningkatkan mutu akan Kota Malang dan untuk Negara Indonesia.
Di dalam Museum Malang Tempoe Doeloe inilah disajikan dengan tema jadul tetapi tetap dikemas secara moder agar terlihat epik dan menarik tentang gambaran Sekian informasi yang bisa saya sampaikan, selamat berwisata.
Leave a Reply